Follow Twitter saya @luthfie_AR

Kamis, 26 Mei 2011

Mesir Akhirnya Buka Perbatasan ke Gaza

Mesir Akhirnya Buka Perbatasan ke Gaza


KAIRO,  - Mesir akan membuka secara permanen perbatasannya di Rafah menuju Jalur Gaza mulai Sabtu besok, kata seorang pejabat Mesir, Rabu (25/5/2011). Langkah ini akan memberi warga Gaza sebuah pintu terbuka ke dunia luar untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
"Pemerintah Mesir memutuskan untuk membuka perbatasan Rafah untuk (memberikan) bantuan (bagi) rakyat Gaza secara permanen," kata Duta Besar Menha Bakhoum, kepala media dan diplomasi publik Departemen Luar Negeri Mesir. Penyeberangan itu akan dibuka buka setiap hari dari pukul 09.00 - 17.00 kecuali pada hari Jumat dan hari libur. "Semua aparat keamanan negara akan terlibat dalam pengamanan perbatasan itu," kata Bakhoum.
Menurut organisasi non-pemerintah Israel, Gisha, yang mendukung gerakan pembebasan Palestina, Penyeberangan Rafa telah menjadi sebuah pintu gerbang ke seluruh dunia bagi 1,5 juta penduduk Palestina di Gaza sejak Israel "menutup wilayah udara Gaza dan perairan Palestina, kecuali Penyeberangan Erez", empat tahun lalu. Penyeberangan Erez terletak di perbatasan Gaza dengan Israel. Namun di perbatasan itu hanya boleh melintas "bantuan kemanusiaan untuk kasus-kasus luar biasa, terutama kasus-kasus medis yang mendesak." Kondisi itu, kata Gisha, telah mencegah warga Palestina bepergian antara Gaza dan Tepi Barat.
Penyeberangan Rafah ditutup setelah tentara Israel Gilad Shalit ditangkap pada Juni 2006. Wilayah itu sebagian besar tetap ditutup hingga Juni tahun lalu, ketika Mesir membuka penyeberangan itu setelah kejadian tewasnya sembilan aktivis bantuan kemanusian di atas armada kapal yang mengangkut bantuan ke Gaza. Sejak saat itu sampai Januari tahun, kata Gisha, rata-rata 19.000 orang per bulan telah menyeberangi Rafah di dua arah.
Masih menurut lembaga itu, saat ini, orang asing, para pemegang visa dan orang-orang yang mencari pertolongan medis atau belajar di Mesir bisa menyeberang melalui Rafah. Namun di antara orang-orang Palestina, hanya mereka yang terdaftar dalam registrasi penduduk yang dikontrol Israel yang bisa menyeberang.
Belum ada reaksi dari pejabat pemerintah Israel terkait pembukaan permanen perbatasan itu. Namun, Selasa, sebelum pengumuman tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam Hamas dalam wawancaranya dengan Fox News. "Mereka akan menempatkan di Gaza sekitar 10.000 roket, yang kemudian mereka tembakkan ke arah kami," katanya. "Mereka sudah menembakkan 6.000 roket kepada kami. Mereka sedang menimbun lebih banyak. Jadi, mereka bukan sebuah mitra untuk perdamaian."
Pembukaan perbatasan itu menandai sebuah perubahan di pemerintah Mesir, yang telah menjalin hubungan erat dengan Israel di bawah Presiden Hosni Mubarak, yang digulingkan Februari lalu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons