Follow Twitter saya @luthfie_AR

Minggu, 17 April 2011

UU Darurat Suriah, Dicabut Pekan Depan


UU Darurat Suriah, Dicabut Pekan Depan



AMMAN,  - Presiden Suriah Bashar al Assad, Sabtu (16/4/2011) mengatakan undang-undang darurat yang diberlakukan hampir 50 tahun di Suriah akan dicabut pekan depan.


Namun, meskipun UU darurat dicabut, tuntutan rakyat agar pemerintah membatasi kesewenang-wenangan aparat keamanan dan menghapuskan sistem otoriternya, masih diabaikan.

Bashar, yang menghadapi tekanan agar melakukan reformasi demokratis, telah berjanji untuk menggantikan undang-undang itu dengan undang-undang anti terorisme.

Namun, para tokoh oposisi mengatakan, pencabutan UU tersebut diduga justrul akan digunakan untuk memberanggus kebebasan berbicara dan berkumpul di Suriah, yang berada dibawah kekuasaan Partai Baath sejak tahun 1963.

"Pekan depan adalah batas waktu maksimum untuk merampungkan undang-undang ini sehubungan dengan pencabutan keadaan darurat," kata Bashar dalam pidato di hadapan kabinet baru, yang dia bentuk pekan lalu.

"Apabila pencabutan undang-undang darurat dikeluarkan, itu harus dilaksanakan dengan tegas. Rakyat Suriah akan lebih beradab. Mereka mencintai ketertiban dan mereka tidak menyukai kekacauan dan hukum rimba," katanya.

Undang-undang darurat melarang pertemuan-pertemuan publik lebih dari lima orang dan membrangus setiap pembangkangan publik sampai rakyat Suriah mulai turun ke jalan-jalan sebulan lalu, yang didorong pemberontakan rakyat yang menggulingkan para pemimpin otoriter di Mesir dan Tunisia.

Bashar, 45 tahun yang berkuasa tahun 2000 menggantikan ayahnya yang meninggal Hafez al Assad, yang berkuasa 30 tahun, mengatakan stabilitas tetap menjadi prioritasnya tetapi reformasi diperlukan untuk memperkuat barisan dalam negeri.

Tetapi ia tidak menyenutkan tuntutan-tuntutan utama puluhan ribu pemrotes, terutama mengakhiri cengkeraman yaang kuat badan keamanan pada kehidupan sehari-hari, pembebasan ribuan tahanan politik yang lama mendekam di penjara, sebagian besar dari mereka ditahan tanpa diadili.

"Kita tidak ingin tergesa-gesa. Setiap reformasi harus didasarkan pada mempertahankan stabilitas dalam negeri," kata Bashar.

Sementara itu ribuan orang berunjuk rasa di kota Deraa di selatan, pusat dari gelombang protes, Sabtu meneriakkan: "Rakyat ingin rezim digulingkan," kata dua saksi mata.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons