Kereta Tercepat Ada di China
AP Photo/Alexander F Yuan
Kereta cepat CRH meninggalkan Stasiun Beijing Selatan menuju Shanghai dalam uji coba rel kereta cepat Beijing-Shanghai di Beijing, China, Senin (27/6). Produsen kereta peluru China menggelar uji coba proyek prestisius jalur Beijing-Shanghai di tengah kontroversi besarnya biaya untuk membangun sistem kereta cepat ini.
Pemerintah China sudah memastikan akhir bulan ini, China akan merayakan pencapaian barunya. Predikat terbesar, tercepat, dan ”ter” lainnya di China akan bertambah. Sekarang ini, kereta tercepat di muka bumi berada di China. Tidak hanya itu, jalur kereta cepat terpanjang juga ada di China.
Peresmian ini akan bertepatan dengan ulang tahun ke-90 Partai Komunis China.
Kereta dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam itu akan melayani jalur Beijing-Shanghai sepanjang 1.318 kilometer atau hampir sama dengan jarak dari Jakarta ke Yogyakarta pergi-pulang.
Dengan kereta tercepat itu, Beijing-Shanghai akan ditempuh dalam lima jam, lebih cepat dari 11 jam dengan layanan kereta yang berlaku sekarang.
Jalur Beijing-Shanghai melewati tujuh provinsi dan sejumlah kota besar, yaitu Tianjin, Hebei, Shandong, Anhui, dan Jiangsu. Rute ini juga menghubungkan dua zona ekonomi utama, yaitu Bohai dan Delta Sungai Yangtze.
Jalur ini jelas akan membawa manfaat ekonomi yang sangat besar karena menghubungkan daerah-daerah strategis.
Harga tiket yang ditawarkan bervariasi, antara 410 yuan dan 1.740 yuan, atau antara Rp 543.000 dan Rp 2,3 juta.
Melihat pencapaian China, banyak juga yang berkomentar miring dan skeptis. Ada yang mencurigai kapasitas inovasi China. Yang lain mengkritik China hanya menjiplak teknologi gabungan Jepang, Jerman, dan Perancis untuk urusan kereta cepat ini.
Pemerintah melawan kecurigaan ini dengan menyatakan bahwa kereta tercepat yang sudah ada di dunia hanya memiliki kecepatan 320 kilometer per jam, tetapi buatan China ini mampu menambah kecepatan hingga 350 kilometer per jam.
Kereta cepat Perancis, TGV, berhasil mencapai rekor pada tahun 2007 ketika berhasil melaju secepat 571,2 kilometer per jam ketika dilakukan uji coba. Akan tetapi, kecepatan ini hanya berlangsung beberapa saat. Kecepatan normal TGV adalah 320 kilometer per jam.
Demi keselamatan, kereta cepat China hanya akan melaju rata-rata 300 kilometer per jam walau dirancang untuk berlari sejauh 350 kilometer per jam.
Di beberapa ruas, jalur kereta cepat ini dipasangi pagar setinggi 2,85 meter untuk menghindari hewan atau manusia. Selain itu, di setiap 1 kilometer akan ditempatkan para penjaga.
Kebanggaan negara
Pencapaian baru ini tentu akan membuat China semakin percaya diri. ”Ini adalah kebanggaan China dan warga China,” kata Ketua Insinyur Kementerian Perkeretaapian He Huawu, Senin (27/6), dalam perjalanan percobaan kereta cepat itu dari Beijing ke Shanghai.
Dibutuhkan hanya 39 bulan untuk membangun jaringan kereta yang prestisius itu dan dipersembahkan sebagai hadiah bagi 90 tahun Partai Komunis China.
Biaya pembangunan jaringan kereta ini 32,5 miliar dollar AS. Ini dianggap pemborosan sehubungan dengan masih ada ratusan juta warga hidup sengsara. Juga ada kritik soal praktik korupsi, yang membuat kecepatan kereta tak bisa diaplikasikan pada level 350 kilometer per jam karena aspek keselamatan.
Namun, ini adalah prestasi dan prestise China. Cat biru dan putih di badan pesawat itu menunjukkan harmoni, meniru slogan Presiden Hu Jintao, yang bermimpi China sebagai negara harmonis.
Lepas dari itu, ini tidak lagi sekadar slogan. Ini adalah mahakarya yang mengharumkan bangsa. Warga dunia, termasuk tentu warga RI, apalagi warga Jakarta, wajib iri. (AFP/AP/REUTERS/JOE)
0 komentar:
Posting Komentar